Thursday, April 29, 2010

Between them

Bener banget ya.. Dalam pertemanan itu, gak ada satupun orang yang mau mengalah demi kebaikan bersama. Semua pengen dinomor satukan..
Hari ini, hari yang gak pengen banget terjadi buat gw.. Duduk diantara dua orang yang bagi gw mereka adalah sahabat baik gw.. Tapi, mereka membuat gw BT dan merasa sebel hari ini. Kenapa sih itu harus terjadi diantara kalian?. Pertanyaan yang seharusnya gak perlu diutarakan, malah jadi kekacauan. Gw hanya duduk dan mendengarkan ocehan serta unek-unek mereka berdua.
Sampai pada akhirnya kesabaran telinga gw berubah, gw bosen!!! Selalu dan selalu masalah kecil dibesar-besarin...
Kalian tuh dah gede, kenapa mesti gini sih!!!. Hanya itu yang ada di dalam hati gw. Gw gak bisa membela siapa yang benar diantara mereka, karena bagi gw, mereka itu sama. Yang satu bilang kalau yang satu itu egois dan gak mau di kritik, padahal bagi gw mereka berdua itu kayak gitu, gak ada bedanya.
Ayolah introspeksi diri masing-masing, gak ada ruginya koq..!!!

Thursday, April 22, 2010

mood in today

Matahari terbit seakan membangunkan ku dari tidur. Bersyukur karena dapat melihat indahnya dunia pagi ini. Kegiatan yang sudah memanggil membuatku harus siaga 4. Sigap dan cepat harus sampai di kampus pagi ini. Niat dan keinginan yang besar dari diriku berubah menjadi sesuatu yang sangat buruk pagi ini. Entah ada apa denganku??...
Mata kuliah pertama kulalui dengan cepat, kemudian berganti ke mata kuliah kedua. Berawal dari pergantian itu, mood ku pun ikut berganti. Aku kecewa setelah melihat sosok yang selama ini aku percaya, tapi apa? Tak ada sedikitpun tanggapan dari orang itu terhadap apa yang dibuatnya kemarin. Berharap dia akan sadar akan perbuatannya tanpa aku tegur duluan, tapi yang ada cuek dan berusaha menutupi kesalahannya.
Tak kuat aku melihat itu, namun aku harus sadar bahwa orang yang selama ini menjadi "sahabat" selama bertahun-tahun, bukanlah "sahabat" yang benar-benar "sahabat". Baginya "sahabat" hanyalah barang yang dapat diperjual belikan. Dimana ada yang lebih "baik", di situlah dia ada dan akan selalu ada.
Aku dapat menarik kesimpulan dari masalah ini, ternyata "sahabat" itu diukur dari materi, keroyalan, dan kesenangan saja, "baginya" !!!.
Berharap seseorang di sana akan membaca dan berubah menjadi seorang sahabatku yang aku kenal sebelumnya. :)

Tuesday, April 20, 2010

My mom

Menjadikan aku tenang dikala aku jatuh dalam masalah.
Membuatku senang dikala aku sedih.
Ada dan selalu ada didalam hatiku untuk selamnya.
Tak akan tergantikan oleh apapun itu.
Engkaulah yang paling berharga dalam hidupku..
Ibuku..
Love you more than anything.

Impian


Aku disini, tidak hanya diam.
Aku duduk, tidak hanya melamun.
Aku berdiri, tidak hanya menunggu.
Aku tidur, tidak hanya bermimpi.
Berdoa, berusaha, dan mendapatkan keberhasilan...
Itulah impianku...

Character Chart

Character Design



Wednesday, April 14, 2010

Teman, sahabat, dan keluarga










"Miscommunication" Persahabatan


Sesuatu yang didasarkan pada niat yang tulus biasanya akan menghasilkan sesuatu yang baik.
Namun kenapa terkadang manusia itu selalu tidak puas dengan
apa yang ia dapat?.
Semula aku berpikir sahabat adalah kado terindah dalam hidupku.
Semua itu salah!!!...
Persepsi awal yang aku bangun bersama "sahabat-sahabatku"
runyam semua.
Tak ada lagi canda tawa menghiasi hari-hariku.
Mungkin ini teguran besar dari Yang Maha Kuasa.
Aku sadar, bahwa manusia memang tak luput dari kesalahan.
Namun, manusia juga tak jauh dari memikirkan ego diri masing-masing.
Persahabatan yang dari awal dibangun dengan sangat indah,
kini tak ada lagi.
Satu per satu pergi membuat kelompok masing-masing.
Pada dasarnya hal itu terjadi karena adanya MISCOMMUNICATION
antara orang yang satu dengan yang lainnya.
Berharap dan hanya berharap semua itu kembali seperti dulu lagi.
Bersahabat...


Serabi Cinta (Cerpen Kedua setelah "DIRINYA")

“Serabi Cinta”

Suasana keraton Yogyakarta sore ini mendung namun penuh dengan kedamaian. Suasana seperti ini yang amat aku senangi, seolah menghilangkan penat dan kelelahanku seharian ini. Yogyakarta adalah kota yang bisa dibilang kota panas, namun tidak seperti kota Jakarta yang selalu panas dan sudah sangat banyak polusi yang mencemari lingkungannya. Keraton Yogyakarta adalah tempat tinggalku sejak kecil, karena Ayahku adalah seorang keturunan Raja dari Kerajaan Keraton Yogyakarta. Hari ini adalah hari pertamaku masuk di Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta. Sungguh melelahkan… Aku mendapatkan Jurusan PSikolog, inilah yang aku tunggu-tunggu sejak aku duduk di bangku SMA. Menjadi seorang Psikolog adalah impianku sejak dulu, dan kini I Get it. Tersenyum dan hanya bisa tersenyum saat aku meneguk secangkir teh hangat buatan Ibuku. Tak lupa juga beberapa serabi yang telah siap dimakan olehku. Hmm yummy… Tak kalah sainglah serabi dan teh hangat buatan Ibuku tercinta dengan Restoran mahal dekat Keraton.

Serabi dan teh hangat buatan Ibuku serasa menghipnotisku sekejap, sampai aku lupa memperkenalkan diriku sendiri. Rina namaku, seorang perempuan yang bisa dibilang pendiam diantara teman-temanku yang lain. Namun disisi lain, aku termasuk anak yang peduli terhadap sesama manusia dan lingkungan sekitarnya. Dari kecil aku adalah anak yang selalu dimanja oleh keluargaku, karena aku adalah anak semata wayang. Menyenangkan tapi sedikit membosankan… “there was no time for things that are fun”…. Setiap hari hanya pergi dan diantar oleh supir Ayahku yaitu Pak Jarwo. Tak ada sedikitpun waktu untuk pergi dan bermain bersama teman-temanku.

****

Pukul 7.30, aku bergegas untuk berangkat ke kampus. Seperti biasa Pak Jarwo sudah menungguku di teras Keraton dengan mobil sedan kesayangan ayahku. “Pagi non”, suara Pak Jarwo menyapaku. “Pagi pak”, mari kita berangkat. Segera Pak Jarwo masuk ke mobil dan mulai menyetir. Selama perjalanan menuju ke kampus, aku hanya mendengarkan lagu - lagu kesayangan Ayahku yang disetel sedari tadi oleh Pak Jarwo. Mendengarkan lagu ini, enaknya sambil makan serabi yang telah dibuatkan dan dibawakan oleh Ibuku untuk sarapan pagi ini. Hmmm yummy…

Setibanya di kampus, aku langsung menghampiri teman-temanku yang lain. Lina dan Vira yang sudah terlebih dahulu sampai di kampus. “Hai Rin!!!!!!!”, suara kedua sahabatku memanggilku dari kejauhan. Lina adalah sahabat baikku dari SMA, ia adalah anak yang terbilang baik dan suka menolong, Lina merupakan anak bangsawan kerabat karib Ayahku, sedangkan Vira, ia sahabatku semenjak aku masuk ke Prguruan Tinggi ini. Ia adalah anak yang cerdas dan pandai bergaul, namun Vira hanyalah anak dari seorang Guru, berbeda dengan Lina. Tetapi aku dan Lina tidak pernah membeda-bedakan Vira dengan kehidupan kami.

Bosan berada di halaman kampus, kamipun bergegas masuk ke dalam kelas. Ternyata di kelas sudah ada Rio yang telah menungguku. Oh ya, Rio adalah sahabat serta pacarku dari waktu kami di SMA, hingga sekarang masuk di Perguruan yang sama kembali. Rio adalah seorang cowok yang mampu membuatku menjadi seseorang yang berbeda dibandingkan aku yang dulu di SMA. Kini aku sudah menjadi seorang wanita yang berani dan penuh dengan kemandirian walaupun Ibuku masih memanjakanku. Namun di sisi lain, Rio mampu untuk mengubahku menjadi lebih baik. Berbeda denganku yang masuk ke Perguaruan Tinggi Negeri ini dengan jalur TEST, Rio mengikuti jalur BEASISWA untuk mendapatkan semua ini. Ia memang anak yang sangat cerdas dari dulu hingga saat ini. Wonderful and very awesome….

“Hai Rin, baru datang??”, sapa Rio saat aku baru masuk kedalam kelas. “Hai, kamu sudah datang lebih awal yo??”, balasku. Perbincangan kami tak terasa hingga Dosen yang terkenal kiler itu pun datang. Pak Sudibyo, Dosen Mata Kuliah Pengembangan Diri di kampusku. Ia memang terkenal kiler, namun di samping itu, ia banyak mengajarkan tentang tujuan dan fungsi hidup kita. Memang terkadang tidak nyambung dengan pelajaran yang diajarkannya. “Baiklah anak-anak, keluarkan kertas selembar dan kita akan adakan kuis untuk hari ini!!!”. Suara yang kencang dan penuh dengan ketegasan membuatku serta seisi ruangan kaget. “What??”, seorang anak terkaget mendengar ucapan Pak Sudibyo. Memang awalnya Pak Sudibyo tidak memberitahukan tentang akan diadakannya kuis hari ini, tapi ia pernah berpesan agar kita selalu siap jika ada kuis mendadak. Seluruh anak di ruangan ini telah siap dengan satu lembar kertas jawaban serta satu lembar soal dari Pak Sudibyo. Selama kuis berlangsung, selama itu pula Pak Sudibyo berkeliling di dalam kelas, mengitari anak-anak yang bisa dibilang sering curang dalam kuisnya.

Setelah kuis selesai, aku dan kedua temanku meninggalkan kelas dan menuju kantin, tak ketinggalan juga Rio tentunya. Tapi, sebelum meninggalkan kelas, seperti biasa aku selalu menghampiri Pak Sudibyo terlebih dulu untuk mereview kuis yang diberikan tadi. Yap, akhirnya aku menyelesaikan semua soal itu dengan baik…. Leganya…

Di kantin kampus, tempat biasa para mahasiswa berkumpul dan istirahat sejenak untuk memulai kembali Mata Kuliah nya nanti, aku menghampiri Lina dan Vira yang sudah lebih dulu tiba di kantin. “Sorry, aku telat!!”, aku dan Rio langsung duduk bersama mereka. Dan beberapa menit kemudian, makanan yang aku pesan pun datang. Tanpa pikir panjang dan banyak kata, akupun segera menghabiskan makanan yang sudah datang itu. Hmm yummy.. Serasa perutku kenyang setelah melahap sudah makanan kesukaanku itu. Bakso, itulah makanan kesukaanku dari aku SMP.

Setelah aku, Rio dan kedua temanku selesai menghabiskan makanan masing-masing, kamipun langsung menuju halaman kampus. Tetapi tiba-tiba Lina dan Vira mendadak ingin pulang duluan, karena ada suatu hal penting. Lina, diminta ibunya untuk menemani belanja bulanan, sedangkan Vira, ingin menjenguk kakeknya yang sudah seminggu belakangan ini dirawat di Rumah Sakit. Dan akupun bersama Rio juga segera meninggalkan kampus menuju Mall dekat Malioboro. “Pak, antar kami ke Mall dekat Malioboro ya!!!, tapi ingat jangan bilang mama dan papa ya!!”, bujuk aku kepada Pak Jarwo. “Iya non…”. Akhirnya mobilpun melaju menuju Mall yang akan aku dan Rio tuju. Sepanjang perjalanan, aku dan Rio asik mengobrol, sedangkan Pak Jarwo asik mendengarkan lagu keroncong kesukaannya.

***

Akupun dan Rio tiba di Mall dekat Malioboro, Matahari, itulah nama Mall-nya. Kamipun langsung bergegas keluar dari mobil dan meninggalkan Pak Jarwo. “Pak, tunggu di Basement aja ya!! Atau Pak Jarwo ingin berkeliling sekitar Malioboro??, tanyaku pada Pak Jarwo. “Saya di basement aja non, nanti kalau non sudah mau pulang, beritahu saya ya non!!”, jawab Pak Jarwo. “Baiklah…”, sambungku.

Kamipun masuk kedalam Mall Matahari itu, dan berkeliling melihat-melihat sekitar dan isi dari Mall itu. Hmmmm baru kali ini aku pergi jalan bersama seseorang yang aku sayangi, pacar pula.. oh Tuhan, mimpi apa aku semalam. Semoga hari ini tak cepat berlalu. Gumam batinku. “Rin, kamu koq bengong???, Tanya Rio. “hmmm gak apa-apa koq yo, aku hanya bingung saja, baru kali ini aku dapat pergi berdua denganmu, padahal kita sudah hampir satu tahun menjalani hubungan ini”, jawabku. Outlet demi outlet sudah kami lewati, namun tak ada satupun yang dapat menarik minat kami untuk membelinya. Tak terasa waktu yang kami habiskan untuk berkeliling sudah 1 jam lewat.. Oh God.. Aku dan Rio memutuskan untuk mengunjungi toko musik di sebelah toko butik batik. Namun, selagi kami berjalan menuju toko musik, dari belakang ada seseorang yang memanggilku dengan lumayan keras. Dan itu seperti suara orang dewasa. “Rina!!!!!!!!!!!!, tunggu…”, panggil orang itu. Dan tak lama akupun berbalik badan, yang ku dapat adalah seorang pria dewasa yang amat sangat aku kenal. Dia ternyata Pakde ku. Oh my God!!!!. Tersentak aku seketika. “Kamu knp ada disini Rin??, Tanya Pakdeku. “Iya Pakde, aku hanya mencari kaset bersama temanku”, jawabku. Pertanyaan demi pertanyaan sudah dilontarkan oleh Pakdeku, dan iapun akhirnya tahu kalau ternyata Rio adalah pacarku. Ia kaget dan tak mengucap apa-apa, lalu segera meninggalkan aku dan Rio.

Kamipun selesai membeli beberapa kaset dan segera ingin pulang karena hari sudah terlalu sore.”Hallo Pak, aku sudah selesai!!, jemput aku segera ya!!”, pintaku kepada Pak Jarwo. “Rin makasih ya!, hari ini kamu udah nemenin aku jalan-jalan seharian”, tutur Rio. “Aku juga berterimakasih yo, kamu udah bikin aku senang hari ini!!”, balasku. Kamipun menuruni escalator untuk menuju lantai dasar.

Setibanya di depan Mall, ternyata Pak Jarwo sudah menunggu. “Kamu yakin gak mau pulang bareng aku yo??, tanyaku. “Iya nanti aku naik angkutan saja, kamu hati-hati ya Rin!!!”, jawabnya. Kutinggalkan Rio dan mobil langsung melaju menuju Keraton, tempat dimana semua orang memanjakanku, dan mengekangku bak Putri Raja. Bosannnnnnnn….!!! Aku yang hanya diam memikirkan apakah Pakde akan memberitahu Ibu dan Ayah tentang tadi yang ia lihat di Mall sementara Pak Jarwo dengan asiknya mendengarkan lagu keroncong kebanggaannya, tak ada pertanyaan sedikitpun.

***

Pukul 17.00 aku tiba di rumah, seperti yang sudah aku duga sebelumnya. Ibu dan Ayah marah besar setibanya aku di rumah. “Dari mana kamu Rin??”, Tanya Ibu. “Ibu sudah tahu apa yang terjadi padamu hari ini, kenapa kamu melakukan ini pada Ibu nak??”, singkat Ibu. “Maaf bu, tadi Rina hanya mencari beberapa kaset saja bersama teman”, jawabku. Ternyata Ibu sudah mengetahui semuanya dan saat ini Ibu hanya marah padaku. Tak ada kata manis seperti biasanya yang dilontarkan Ibu padaku. Begitu juga dengan Ayah, ia marah dan amat kesal mendengar aku berpacaran dengan anak seorang buruh tani. Orangtuaku memang sudah menjoohkan aku dengan anak kerabat dekat Ayah, tapi aku tak pernah mau dan tak pernah setuju dengan keputusan itu. Aku sudah besar, aku bukan anak kecil yang selalu diatur dan diarakan kemana aku harus berjalan. Orangtuaku mendiami aku agar aku berpikir matang-matang tentang masalah ini. Dan aku harus memilih salah satu dari mereka. Namun, orangtuaku tak akan menganggap aku anak lagi, jika aku tetap bersama Rio, sedangkan aku tak pernah mau untuk dijodohkan dengan anak kerabat dekat Ayah. Hanya air mata yang menetas di pipiku saat ini, aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Melihat keadaanku seperti ini, Ibuku menghampiriku dan berkata “Nak, Ibu sangat sayang padamu, Ibu hanya ingin melihat putri semata wayang Ibu sukses dan menjadi wanita yang sempurna”. Ibuku adalah sosok wanita yang selalu aku impikan, wanita yang tegar dan penuh dengan kasih sayang. Aku selalu sayang dan menuruti keinginan “positif” Ibuku. Karena apa yang ia katakan selama ini, memang merupakan kebahagianku kelak nanti.

Malampun tiba dan aku hanya bisa merenungkan masalah ini. “Tuhan tolonglah aku, tolong aku agar bisa menyelesaikan masalah ini tanpa ada yang terluka”, tuturku saat melihat bintang di jendela kamar. Tak lama kemudian akupun tertidur di ranjangku dengan lelap.

***

Pagi ini seperti biasa, bangu tidur aku sudah disajikan segelas susu, dan roti buatan Ibuku. Tak lupa sepiring serabi hangat kesukaanku. Namun entah mengapa, aku hanya ingin makan serabi itu dibandingkan yang lainnya. inikah jawaban dari Tuhan???... Pikirku dalam hati. Ya aku sudah mendapatkan pilihan jawaban dari renunganku semalaman. Aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan saat ini.

Hatiku sudah bertekad bulat untuk menerima keputusan orangtuaku dan untuk menerima lamaran serta menikah dengan pilihan mereka. Aku yakin, pilihan orang tuaku adalah pilihan yang sangat baik untukku kelak. Walau aku memang sayang sama Rio, namun aku akan tetap ingat selalu dan tak akan bisa melupakan Rio. Akhirnya aku memutuskan untuk menelepon Rio dan mengatakan hal yang sesungguhnya sedang terjadi padaku. Orang tuaku pun senang dan bangga padaku, menurut mereka aku adalah seorang anak yang selalu menurut dari kecil hingga saat ini.

Saat aku menelepon Rio dan mengatakan hal ini padanya, ia langsung kaget dan banyak sekali pertanyaan yang ia tanyakan padaku. Namun, akhirnya Rio menerima keputusan itu dengan sangat baik dan tidak sama sekali benci atau marah padaku. Akupun merasa lega urusan ini dapat terselesaikan dengan baik-baik. Saking sayangnya Rio padaku, ia merasa senang jika ku juga merasa senang dengan keputusan ini.

Sebulan kemudian, waktu yang di nanti oleh seluruh keluargaku pun tiba, pertunanganku dengan anak kerabat dekat Ayahku dilaksanakan. Perasaanku bercampur aduk, sedih, senang, bahkan sempat merasa kesal. Tapi, ini semua sudah menjadi keputusanku, dan aku harus menerimanya dengan ikhlas. Melihat Ibuku yang sangat senang dengan acara ini, akupun terharu melihatnya. Dan aku berpikir, tak ada sesuatu yang dapat aku berikan lagi selain menuruti keinginan Ibuku untuk menikah dengan pilihannya, karena aku sangat sayang padanya.

Setelah aku lulus dari tingkat Universitas, aku dan pilihan orang tuaku itu melangsungkan pernikahan. Dan tak lupa juga aku mengundang Rio serta teman-temanku yang lain untuk hadir. Begitu bahagianya mereka melihatku bersanding di pelaminan. Dan Rio selalu memberiku semangat dan ucapan bahagia. “Aku sangat menyayangi mereka, mereka adalah orang-orang yang mampu mebuat hidupku berguna dan mampu membuatku berubah untuk lebih peduli serta berbagi kepada sesama manusia serat lingkungannya”.

Ibu adalah orang yang paling berharga dalam hidup kita, dikala sedih, senang, dan susah, ia selalu ada untuk kita.

Tamat

Monday, April 12, 2010

Penjelasan Komik "DIRINYA"

Dalam komik saya ini, saya lebih menekankan unsur Indonesia pada pakaian dan cara gaya bahasa yang digunakan para tokohnya.
Sedikit saya tambahkan ornamen tentang budaya Indonesia yaitu pada sarung bantal, motif pada sofa, dan bros yang digunakan jasmine di bajunya.
Mungkin nantinya jika lanjyt ke pewarnaan, saya akan menambahkan warna-warna khas batik pada pakaian yang dikenakan Dino dan teman-temannya.

proposal Komik

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan hidayahnya, saya masih diberikan kesehatan hingga hari ini. Tujuan saya dalam pembuatan Komik ini adalah guna memenuhi tugas Mata Kuliah Comic and Storyboard Making. Di sini saya akan menjelaskan sedikit cerita singkat mengenai Komik yang akan saya buat yaitu tentang “DIRINYA”.

Peran utama dalam komik ini adalah Dino, Dino merupakan anak yang cuek dan tak punya tujuan hidup. Setiap harinya, ia hanya bisa bangun kesiangan dan selalu kesiangan. Sampai-sampai Dino hampir tidak pernah bertemu dengan ayahnya. Dino memiliki 2 sahabat yaitu Rio dan Kevin. Namun hingga suatu saat, kehidupan Dino berubah total. Hal itu disebabkan karena ia bertemu seorang perempuan bernama Jasmine di sebuah Mall, tepatnya di Basement. Saat itu mobil Dino ditabrak dari belakang oleh Jasmine. Kejadian itu berujung pada sebuah cinta. Dino merasa perempuan itu beda. Dan akhirnya suatu hari Dino bertemu kembali dengan Jasmine, Jasmine banyak sekali mengajarkan Dino cara memandang kehidupan dan bertingkah laku yang baik. Hingga akhirnya Dino dan Jasmine resmi pacaran. Dan orang tua mereka sudah dekat satu sama lain hingga saat ini.

Harapan saya pada pembuatan komik ini adalah dapat diterimanya cerita dan segala sesuatunya yang bersangkutan dengan pembuatan komik saya dalam Mata Kuliah Comic and Storyboard Making yang diajarkan oleh Bapak Gumelar.

Di dalam proposal ini, saya sertakan pula langkah-langkah pembuatan komik yang saya lakukan berupa lampiran.

Dengan ini saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Gumelar serta seluruh pihak yang membantu, kritik dan saran sangat saya perlukan dalam pembuatan komik ini.

Tangerang, 1 Maret 2010

Penulis,

Gergiana Ratmelia Putri



BREAKDOWN SCRIPT Comic

Halaman 1

Setting : Rumah Dino yang mewah.

Ruang makan tempat Dino dan Ibunya bertemu ketika ibunya menyiapakan sarapan.

Tokoh : Dino yang masih mengenakan piyama tidurnya dan rambutnya yang masih berantakan.

Ibu Dinu yang sedang menyapa Dino ketika menyiapkan sarapan di meja makan.

Dialog

Dino : “Hooaammm,, selamat pagi bu!!”

Ibu Dino : “Pagi Din!! Siang sekali kamu bangun nak???

: “Mandi sana, Din!! Setelah itu kamu sarapan”

Dino berjalan menuju Ruang Tamu dan kembali tertidur di atas sofa.

Setting : Ruang tamu, dengan sofa yang lumayan besar berwarna merah, dan dikelilingi dengan lemari kaca besar di daerah ruang tamu tersebut, dan terdapat lampu gantung yang juga lumayan besar.

Tokoh : Dino dan Ibu Dino.

Dialog

Ibu Dino : “Din, kamu itu benar-benar ya!!”

: “Sana mandi!!!, susah sekali anak ini diberitahunya”

Dino : “Huh, ibu ini gak bisa liat anaknya seneng dikit deh!!”

Akhirnya Dino pun berjalan ke kamar mandi dan masuk ke kamar mandi dengan membanting pintung ke kamar karena kesal disuruh oleh Ibunya.

Storyline

Dirinya

Seorang anak yang lebih dikenal sebagai anak yang cuek dan tak punya tujuan hidup itu adalah salah seorang murid yang bersekolah di salah satu Sekolah Favorit di Jakarta. Ia bernama Dino. Dino adalah seorang anak yang mempunyai keluarga yang sangat bahagia dengan perekonomian yang jauh dari kecukupan. Saat ini ayah Dino bekerja di Sebuah Perusahaan milik Ayah-nya sendiri. Sedangkan ibu Dino hanyalah seorang ibu rumah tangga, namun terkadang sering menghadiri acara-acara para istri seorang pejabat dari Perusahaan-Perusahaan lain yang bekerja sama dengan ayah Dino. Pagi yang cerah ini, seperti biasa Dino bangun lebih lambat dibandingkan Ayahnya. Setiap pagi Dino hampir tidak pernah bertemu dengan Ayahnya.

“Hooaammm,, selamat pagi bu!!”, sapa Dino kepada ibunya ketika keluar dari kamarnya. “Pagi Din!! Siang sekali kamu bangun nak???”, sapa ibu Dino. Entah ada apa dengan Dino, pagi ini ia bangun jauh lebih lambat dibandingkan hari-hari sebelumnya. “Mandi sana, Din!! Setelah itu kamu sarapan”, suruh ibu Dino padanya. Namun yang terjadi pada Dino, ia tertidur kembali di atas sofa ruang tamu. Hari ini adalah hari Senin, namun sekolah Dino libur karena ada Rapat Dinas di Sekolahnya. Jadi Dino terlihat lebih santai dan lebih cuek dengan hari-harinya. “Din, kamu itu benar-benar ya!!”, tegur ibunya. “Sana mandi!!!, susah sekali anak ini diberitahunya”, ibu Dino semakin marah. “Huh, ibu ini gak bisa liat anaknya seneng dikit deh!!”, Dino membantah. Namun setelah terjadi perang yang sedikit lumayan membuat ayam tetangga pada bangun, akhirnya Dino pun masuk ke kamar mandi dengan sangat terpaksa. “Gubraakkk!!!!!”, suara bantingan pintu kamar mandi. “Huhhh”, keluh panjang nafas ibu Dino. Ibu Dino hanya bisa sabar dan sabar menghadapi anaknya yang sangat keras kepala itu, dan tak ada seorang pun yang mampu untuk menghilangkan sifatnya yang jelek itu.

Setelah selesai mandi, Dino pun langsung menuju meja makan untuk makan bersama ibunya. “Nah kalau sudah mandi kan dilhatnya enak, Din!!”, canda ibu Dino pada dirinya. “Ah ibu gitu”, balas Dino. “Yaudah ayo makan dulu, jangan ngobrol melulu, ntar lupa makannya”, tegur ibu Dino sambil mengambilkan nasi untuk Dino.

Makan bersama pun selesai dengan cepat, setelah makan Dino berencana ingin pergi ke sebuah Mall terkenal di Jakarta. Karena hari ini ia merasa bebas dari semua tugas-tugas sekolah yang tak kunjung selesai, seakan ingin membunuhnya secara perlahan. “Bu, Dino mau pergi sama teman-teman ya. Ada sesuatu juga yang ingin Dino beli bu”, saut Dino. Mau pergi kemana kamu??, kenapa gak pernah di rumah sih kamu nak??, Tanya ibunya. “Dino mau jalan-jalan sama teman-teman bu, boleh yaa????, mohon Dino. “Tapi kamu ingat, jangan pulang malam-malam ya, kalau kamu pulang lewat dari jam 9, ibu tidak tanggung-tanggung menghukum kamu lagi”, perintah ibu Dino pada Dino. “Iya ibu ku yang cantik!!”, puji Dino pada ibunya. Akhirnya Dino pun segera mengambil kunci mobil dan bergegas pergi meninggalkan rumah dan melaju menuju Mall yang sudah ia sepakati bersama dengan teman-temannya.

***

Setiba-nya di Mall itu, Dino langsung mencari tempat parkiran mobil di Basement Mall. Namun, selagi Dino mencari, tiba-tiba ada mobil yang menabrak dengan cukup keras dibelakng mobil Dino. Secepatnya Dino pun langsng turun dari mobilnya. Dino langsung menghampiri mobil tersebut, dan tak terlalu lama kaca mobil orang tersebut terbuka, Dino terkejut, ternyata yang ia lihat dibalik kaca mobil itu adalah seorang wanita cantik yang sepertinya ia pernah lihat sebelumnya. “Kenapa kamu bisa menabrak mobil bagian belakang saya??, Tanya Dino. “Aduhhh maaf banget ya, rem mobil saya lagi kurang pakem!!!, dan saya juga gak tau kalau kamu berhenti mendadak gitu”, balas cewek itu. Cewek itu pun keluar dari mobilnya dan segera menyelesaikan masalah tersebut di pinggiran basement bersama Dino. Selagi berbincang, Handphone Dino bordering keras, “krrrriiiiiinnnggg!!!”, Dino pun mengangkat Handphone nya segera. “Halloo, kenapa yo??”, sapa Dino dengan si penelepon. Ternyata yang menelepon adalah salah seorang teman Dino yang sudah menunggu di dlaam Mall. “Lw lagi dimana, Din???”, Tanya teman Dino. Teman Dino itu bernama Rio, dan satunya lagi yang sedang bersama Rio adalah Kevin. Mereka sudah bersahabat sejak SMP, dan kebetulan orang tua mereka sangat dekat sekali satu sama lain. “Duhh sebentar ya yo, ada sedikit masalah nih di basement”, saut Dino. “Masalah apa????”, tanya Rio kembali. “Ntar deh gw certain”, balas Dino.

Setelah selesai berurusan dengan cewek itu, Dino pun bergegas masuk ke Mall. Dan ia melihat teman-temannya sudah menunggunya di Foodcourt. “Hai, maaf ya gw telat!!”, keluh Dino. Teman-temannya hanya memandang Dino bingung. “Lw kenapa sih Din??, kucel gitu muka lw”, Tanya Rio pada Dino. Dino segera mengambil kursi dan segera duduk disebelah Rio. “Duhh gw gak tau deh, hari ini gw tuh bener-bener gak ngerti kenapa, tadi gw bangun kesiangan banget, trus pake acara nyokap ngomel segala pula, tadi di basement mobil gw pake acara ditabrak dari belakang, tapi untungnya yang nabrak mobil gw itu cewek..”, jelas Dino. Dimulai dari hari itu, dimana Dino mengalami kejadian-kejadian yang amat melelahkan dirinya, Dino sering sekali memikirkan dan teringat akan sosok cewek yang telah menabrak mobilnya waktu itu. Entah kenapa Dino menjadi amat sering bengong, dan bertanya hal-hal cinta kepada ibu serta teman-temannya.

***

Pagi ini Dino bangun lebih pagi dibandingkan hari lainnya, dan ayah Dino pun masih ada di rumah. Saat Dino terbangun dari tidurnya, ia terkejut melihat jam yang masih menunjukkan pukul 05:30 pagi. Di otak Dino hanya ada bayangan cewek itu, ia bagaikan malaikat yang dating secara tiba-tiba dalam hidupku, gumam Dino dalam hati. Tapi, yang menjadi kendala dalam hati Dino adalah, ia tak pernah lagi melihat sosok perempuan itu setelah kejadian di basement Mall waktu itu. Tanpa sadar, ibu Dino sudah ada disampingnya, dan mengagetkannya. “Din, koq bengong sih??”, sapa ibu Dino. “Huhh ibu nih ngagetin aja!!!!!”, Dino beranjak dari tempat tidur dan segera masuk ke kamar mandi untuk segera mandi dan berangkat ke sekolah.

“Pagi Ayah!!!!!!”, sapa Dino pada ayahnya. “Eh tumben kamu dah rapih jam segini Din??? Ada apa dengan kamu???”, Tanya ayah pada Dino. Namun Dino hanya senyum-senyum pada ayahnya. Ayah dan ibunya bingung melihat tingkah laku Dino belakang ini. Tapi Dino mengalami perubahan yang amat sangat baik sekali dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.

“Ayah, ibu, Dino berangkat dulu ya!!!”, sapa Dino sambil mengambil tasnya dari kursi makan. Dino pun langsung bergegas keluar rumah dan segera melaju dengan mobilnya. Disetelnya kencang-kencang radio yang ada di dalam mobilnya itu. Dino pun melaju dengan hati yang senang hari itu. Selagi diperjalanan, tak sengaja Dino melihat seorang perempuan yang sedang berada dipinggir jalan, dan perempuan itu tampak seperti orang kebingungan. Segera mungkin Dino meminggirkan mobilnya, dan segera menghampiri perempuan itu. Dan ternyata perempuan yang dihampirinya itu adalah cewek yang menabrak mobilnya waktu di basement Mall. Dino pun terkejut melihatnya, tapi cewek itu belum juga sadar bahwa Dino adalah orang yang mobilnya ia tabrak. Tapi tak lama kemudian, cewek itu mulai mengenali Dino. “Heiii, kamu yang waktu itu di basement Mall kan????”, tegur cewek itu. “Iya, td aku juga lihat kamu langsung inget waktu kejadian di basement waktu itu”, balas Dino sambil tersenyum. Beberapa lama mereka berbincang sambil membetulkan mobil cewek itu hingga selesai, sampai-sampai Dino lupa kalau harus jemput Rio dan Kevin. Selang beberapa waktu setelah mereka asik berbincang, Dino tak lupa berkenalan dan meminta nomor handphone yang dapat dihubungi, dan cewek itu bernama Jasmine. Setelah itu mereka kembali masuk ke dalam mobil masing-masing, dan kemudian Dino pun melaju secepatnya menuju rumah Rio dan Kevin. Setibanya di rumah Rio, Dino langsung meminta Rio untuk segera masuk ke dalam mobil untuk segera mejemput Kevin. “Eh lw koq lama banget sih, Din???”, Tanya Rio. Saat Rio bertanya pada Dino, Dino hanya senyum-senyum sendiri tak karuan. “Din, Din, Din, lw knp sih???”, Tanya Rio kembali. “Eh sorry, tadi gw ketemu lagi sama cewek yang nabrak gw waktu di basement Mall waktu itu, Yo”, ulas Dino. Sepanjang perjalanan menuju rumah Kevin, mereka berdua dengan asiknya membicarakan Jasmine, perempuan yang menjadi kenalan Dino saat ini. Entah apa yang membuat Dino bisa berubah total seperti saat ini, mungkinkah perempuan itu???.

Akhirnya mereka tiba di rumah Kevin, saat mereka tiba di rumah Kevin, tidak ada tanda-tanda Kevin menunggu mereka. Bahkan rumah Kevin terlihat sangat sepi. Dino dan Rio bingung dengan situasi ini. Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan mereka menuju sekolah.

***

Setibanya di sekolah, Dino memarkir mobil tepat di sebelah mobil milik kepala sekolahnya yang super galak. Setelah itu mereka bergegas masuk ke kelas sebelum bel berbunyi. Tak lama kemudian bel berbunyi. “Teng teng teng”, tanda pelajaran pertama dimulai. Dikelas Dino mendapatkan Kevin yang sedang bersama teman-temannya yang lain. Dino dan Rio menghampirinya, “Vin, kok lw tadi gak nunggu kita sih???, trus lw berangkat bareng siapa??”, Dino mengintrogasi Kevin dengan wajah kesal. Tanpa panjang lebar dan tanpa basa-basi, Kevin beranjak dan meninggalkan Dino dan Rio begitu saja. Dino dan Rio sangat bingung dengan Kevin hari itu. Dan pada akhirnya Dino dan Rio memutuskan untuk tidak menyapa Kevin saat ini. Ada apa ya dengan Kevin??, Dino bertanya-tanya dalam hati. Bel istirahat pun berbunyi, murid-murid berserakan keluar kelas dan menuju kantin. Tetap sama seperti pelajaran pertamn, sikap Kevin yang tidak peduli dengan Dino dan Rio masih tampak sekali. Sepanjang jam istirahat hingga pulang sekolah, Kevin masih bersikap sama seperti pagi harinya. Hingga akhirnya Dino dan Rio tidak mau mengajak Kevin untuk pulang bersama. Dan Dino hanya pulang berdua bersama Rio. Sepanjang perjalanan, mereka membicarakan sikap Kevin tadi di sekolah, tapi terkadang mereka juga membicarakan Jasmine. Setibanya di rumah Rio, Dino hanya menurunkan Rio saja dan tidak mampir ke rumah Rio. “Yo, gw langsung pulang ya!!!”, pamit Dino. “Ok, hati-hati, Din!!!”, sahut Rio. Sepanjang perjalanan, Dino hanya memikirkan Jasmine dan Kevin. Antara Jasmine dan Kevin memang beda cerita sih, namun mereka adalah bagian dari hidup ku kini. Mobil Dino pun melaju kencang menuju rumah tercintanya.

***

Setibanya di rumah, Dino langsung menuju kamarnya dan segera mengambil handphone nya untuk segera sms Jasmine.

Hai Jasmine, lg apa??

Masih ingat aku kan??..

Ku harap kamu masih mengingat aku, bahkan tentang

kejadian waktu di basement waktu itu…

Saat ini nampaknya seorang Dino yang dulunya adalah seorang yang cuek dan tak punya aturan dalam hidup, kini berubah total menjadi Dino yang teratur dan penuh perhatian ke semua orang. Selagi Dino bengong, handphone-nya pun berbunyi. Tut tut tut tut, ternyata 1 New Message from Jasmine.

Hai juga Dino..

Aku baru saja pulang dari tempat Les..

Aku masih ingat kamu koq. Gak mungkin aku lupa.

Heheheheh… Kamu sendiri lagi apa Din?

Akhirnya di hari itu Dino dan Jasmine saling mengobrol melalui SMS. Tak terasa hari sudah sore. Dino pun tertidur di kamarnya. Selang beberapa waktu, handphone Dino berbunyi, dan ternyata telepon dari Rio. Rio mengabarkan bahwa ibunya Kevin masuk Rumah Sakit terkena serangan jantung. Mendengar itu, Dino langsung loncat dari tempat tidurnya, kemudian langsung berteriak mencari ibunya di dapur dan di halaman belakang. Dan akhirnya Dino mendapatkan ibunya di halaman belakang sedang asik mengurus tanaman. “Bu, ibunya Kevin masuk rumah sakit, kita harus ke sana secepatnya bu!!!”, seru Dino. Dino dan ibunya pun langsung bergegas menuju Rumah Sakit. Sekitar 30 menit, mereka tiba di Rumah Sakit, dan segera masuk ke dalam dan menemui Kevin dan Rio.

***

Setibanya mereka di dalam Rumah Sakit, Dino langsung menemui Kevin. Banyak hal yang diutarakan Kevin kepada Dino, yang dari dulu hingga sekarang tidak pernah Dino mengetahuinya. Dino pun berpikir kenapa waktu di sekolah Kevin bersikap seperti itu, karena ia tidak ingin merepotkan teman-temannya karena ibunya sakit. Namun yang tak abis pikir oleh Dino, kenapa Kevin sampai segitunya?? Padahal Dino, Rio, dan Kevin berteman sudah sejak duduk di bangku SMP. Setelah beberapa saat Kevin, Dino, dan Rio mengobrol bersama, terdengar bunyi handphone dari kantong celana Dino. Tut tut tut tut, ternyata SMS dari Jasmine.

Din, lg dmn?

Kita jalan yuk.. kamu mau??

“Huh aku tak tau harus berkata apa pada Jasmine, disaat bersamaan ibu dari sahabatku masuk Rumah Sakit seperti sekarang ini”, gumamnya dalam hati.

Aku lagi di Rumah Sakit,,.

Maaf aku gak bisa ketemuan sama kamu saat ini,

karena ibunya sahabat aku masuk Rumah Sakit…

Lain waktu aku akan ajak kamu jalan…

Akhirnya Jasmine mengerti akan keadaan Dino saat ini. Dino merasa dirinya sangat beruntung bisa bekenalan dengan Jasmine. Ia adalah seorang perempuan yang hampir sempurna. Ia memiliki body yang indah, pintar, dan pandai bergaul dengan siapapun. Jasmine lah yang merubah cara pandang Dino terhadap kehidupan Dino. Saat ini Dino sudah menjadi anak yang jauh lebih baik dibanding Dino sebelumnya.

Beberapa hari kemudian, ibunya Kevin diperbolehkan pulang oleh Dokter. Dan keadaan Kevin kini mulai membaik dan kembali seperti Kevin yang dulu lagi, yang selalu riang dan senang dalam mengomentari Dino. Hubungan Dino dan Jasmine pun berjalan mulus hingga mereka resmi pacaran. Hingga saat ini, Dino maupun Jasmine sangat akrab dan dekat dengan orang tua mereka satu sama lain. Kevin dan Rio pun kini menjadi anak yang pandai juga berkat berguru pada kepintaran Jasmine.

_TAMAT_

Komik Cerita "DIRINYA"












Komik ini memang belum selesai ( to be continue )...!!

Tentang Diri Seorang Gergiana

Gergiana Ratmelia Putri itulah nama asli gw. Biasanya gw dipanggil Lia atau Gergiana. Gw lahir di Tangerang 4 Mei 1990. Saat ini gw kuliah di salah satu Universitas Swasta di Tangerang, tepatnya di Universitas Multimedia Nusantara. Semester yang penuh dengan tantangan yang sedang gw jalani, semester 4!!!! huhh..
Sebagai seorang anak perempuan biasanya gemar yang namanya mengumpulkan entah itu boneka ataupun barang" cewek, gw beda, gw termasuk cewek yang gak suka akan barang" itu. koleksi novel serta berbagai buku" humor gw koleksi, gak banyak c, tapi lumayan..